Penyebab Pusing Disertai Mual dan Keringat Dingin

Rabu, 18 Oktober 2023 | Safecare Admin



penyebab-kepala-pusing-mual-dan-keringat-dingin

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang merasa pusing dan mual. Menurut tinjauan dr. Nadia Nurotul Fuadah dari Alodokter, Pusing, disertai mual dan berkeringat dingin memang kerap dirasakan oleh penderita hipotensi atau tekanan darah rendah. Selain itu, keringat dingin juga dipicu oleh adanya kondisi psikis yang syok maupun terjadi pada orang yang akan pingsan. 

Untuk memahami lebih lanjut mengenai penyebab dari gejala ini, mari kita simak beberapa faktor yang mungkin menjadi pemicunya di bawah ini:

 

1. Telat Makan

Dikutip dari situs Healthline, ketika Anda tidak makan dalam waktu lama, tubuh dapat merespons dengan meningkatkan pelepasan hormon adrenalin. Ini adalah respons tubuh yang bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke otak dan otot untuk membantu kita mengatasi situasi tersebut. Namun, pelepasan adrenalin ini juga dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan gejala lain seperti keringat dingin.

 

2. Pola Tidur Yang Tidak Teratur

Sebuah organisasi kesehatan yang fokus pada penelitian tidur, ditinjau dari situs Sleep Foundation menjelaskan bahwa pola tidur yang tidak teratur dapat mengacaukan ritme sirkadian tubuh. Ketika Anda tidur dan bangun pada jam yang berbeda setiap hari, ini bisa mengganggu produksi hormon-hormon yang mengatur siklus tidur dan bangun. Salah satu hormon yang terpengaruh adalah melatonin, sebuah hormon yang membantu seseorang untuk tidur. Gangguan dalam produksi melatonin dapat menyebabkan kesulitan tidur dan membuat kita merasa pusing, mual, dan bahkan keringat dingin.

Selain itu, ketidakaturan dalam pola tidur juga dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan. Tubuh kita memiliki jam biologis yang mengatur aktivitas pencernaan, dan ketika proses ini terganggu, dapat memengaruhi proses pencernaan. Akibatnya, mual dan pusing bisa menjadi gejala yang bisa muncul.

 

3. Stress Berlebih

Dikutip dari Journal National Institutes of Health, Ketika seseorang mengalami tekanan atau stres yang terlalu tinggi, sistem saraf otonom tubuh dapat terganggu. Respons "fight or flight" dalam tubuh, yang biasanya diaktifkan dalam situasi stres, dapat memengaruhi berbagai sistem tubuh, termasuk sistem pencernaan dan peredaran darah.

Saat stres meningkat, tubuh akan mengalihkan darah dari sistem pencernaan ke sistem otot, yang dapat menyebabkan perut terasa mual. Selain itu, stres juga dapat memengaruhi tekanan darah, menyebabkan peningkatan atau penurunan tajam yang dapat menyebabkan pusing. Keringat dingin dapat terjadi sebagai respons terhadap perubahan suhu tubuh yang cepat akibat aktivasi sistem saraf otonom. Hal ini dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman dan membuat seseorang merasa lemah.

 

4. Kelelahan Dalam Beraktivitas

Dikutip dari Mayo Clinic, ketika seseorang aktif secara fisik, terutama dalam kondisi cuaca panas atau berolahraga intensif, tubuh kehilangan cairan melalui keringat. Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, yang dapat memicu gejala pusing dan keringat dingin. Selain itu, aktivitas fisik yang berlebihan juga dapat menguras energi dan menyebabkan kelelahan, yang bisa menyebabkan mual.

Selain dehidrasi, gangguan lain yang dapat menyebabkan kombinasi gejala tersebut adalah hipoglikemia. Ini terjadi ketika kadar gula darah dalam tubuh turun drastis setelah beraktivitas fisik yang intensif, terutama jika seseorang tidak makan dengan cukup sebelum atau sesudah berolahraga. Hipoglikemia dapat menyebabkan pusing, mual, dan keringat dingin.

 

5. Terdapat Gangguan Fungsi Jantung

Dikutip dari Journal Pinellas Arrhythmia Associates, Gangguan fungsi jantung dapat memiliki keterkaitan yang erat dengan gejala seperti pusing, mual, dan keringat dingin. Ketika jantung mengalami gangguan dalam memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh, hal ini dapat mengganggu aliran darah yang mencukupi ke otak. 

Sebagai hasilnya, otak mungkin tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk menjalankan fungsinya dengan baik, yang dapat menyebabkan pusing. Selain itu, ketidakcukupan pasokan darah ke organ-organ vital seperti otak juga dapat memicu reaksi tubuh yang termasuk dalam sistem saraf otonom, yang dapat menyebabkan gejala seperti mual dan keringat dingin.

 

6. Paparan Suhu Ekstrem

Ketika seseorang berada dalam kondisi cuaca ekstrem, seperti panas yang berlebihan atau cuaca dingin, tubuh akan bereaksi sebagai upaya untuk menjaga suhu inti tubuh dalam kisaran yang aman. Salah satu mekanisme pertahanan tubuh adalah pelepasan keringat saat suhu tinggi untuk mengurangi suhu tubuh melalui evaporasi. Ini bisa mengakibatkan dehidrasi dan hilangnya elektrolit penting seperti natrium dan kalium, yang pada akhirnya dapat menyebabkan pusing dan mual. 

Selain itu, ketika suhu tubuh terlalu tinggi atau terlalu rendah, hal ini dapat memengaruhi fungsi sistem saraf otonom, yang mengendalikan reaksi seperti keringat dan tekanan darah, sehingga dapat mengakibatkan gejala seperti keringat dingin dan sakit kepala.

 

7. Konsumsi Kafein Berlebih

Sumber dari American Migraine Foundation (AMF) menjelaskan bahwa kafein dapat memicu atau memperburuk migrain pada sebagian orang, yang seringkali disertai dengan gejala seperti pusing, mual, dan keringat dingin. AMF juga mengingatkan bahwa setiap individu dapat merespons kafein dengan cara yang berbeda, dan batas toleransi terhadap kafein juga beragam. Oleh karena itu, penting untuk memahami batasan pribadi dalam mengonsumsi kafein dan konsultasi dengan profesional medis jika mengalami gejala yang mengganggu setelah mengonsumsi kafein.

 

8. Muncul Gejala Anemia

Dikutip dari Journal American Society Of Hematology, Anemia adalah kondisi medis yang terjadi ketika jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam tubuh lebih rendah dari normal. Hal ini dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengangkut oksigen ke sel-sel tubuh dengan efisien. Gejala umum dari anemia termasuk pusing, mual, dan keringat dingin.

Mual dan keringat dingin juga dapat terjadi pada seseorang yang menderita anemia karena tubuh mencoba mengatasi kekurangan oksigen dengan meningkatkan detak jantung dan mempersempit pembuluh darah untuk memaksimalkan aliran darah ke organ vital seperti otak dan jantung. Respons ini dapat memicu perasaan mual dan keringat dingin sebagai reaksi tubuh terhadap stres dan kekurangan oksigen.

 

9. Dehidrasi

Ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan, volume darah berkurang, dan ini dapat menyebabkan tekanan darah turun. Akibatnya, otak mungkin tidak mendapatkan pasokan darah dan oksigen yang cukup, yang dapat menyebabkan sensasi pusing. Hal ini didukung oleh penjelasan dari Cleveland Clinic, sebuah lembaga medis terkemuka, yang menyatakan bahwa "dehidrasi dapat menyebabkan penurunan volume darah, yang dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, pusing, dan pingsan."

Selain itu, mual adalah reaksi tubuh terhadap ketidakseimbangan elektrolit dan perubahan dalam cairan tubuh akibat dehidrasi. Ketika tubuh kehilangan cairan, tingkat elektrolit seperti natrium dan kalium dalam darah dapat menjadi tidak seimbang. Ini dapat merangsang sistem pencernaan, yang bisa menyebabkan mual dan bahkan muntah.

 

10. Adanya Gejala GERD

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah kondisi medis yang terjadi ketika asam lambung secara berlebihan naik ke kerongkongan, menyebabkan iritasi pada lapisan kerongkongan. Ketika asam lambung naik ke kerongkongan, itu bisa menciptakan perasaan terbakar atau nyeri pada dada, yang dapat memicu stres dan kecemasan. Kondisi ini bisa memicu respon fisik, seperti pening kepala atau rasa pusing, karena tubuh merespons situasi yang dianggap sebagai ancaman.

Tips sementara, untuk Anda yang merasakan tiba-tiba pusing dan badan keringat dingin, Anda dapat bangun secara perlahan, misalnya dari posisi duduk ke berdiri atau dari berbaring ke berdiri. Jika Anda merasa lebih pusing, segera cari pegangan, atau minta bantuan dari orang di sekitar Anda, pindah ke tempat yang nyaman, longgarkan pakaian, dan atur napas Anda. 

Selain itu, penting juga untuk makan secara teratur 3 kali sehari dengan camilan sehat di antara waktu makan, tidur cukup dan teratur selama 7-8 jam per hari, serta melakukan olahraga secara teratur seperti jogging, bersepeda, renang, atau senam aerobik untuk menjaga kesehatan jantung. Untuk tips selengkapnya, Anda bisa membaca panduan Cara Mengatasi Badan Dingin Tapi Berkeringat.

 

Referensi:

National Institute of Mental Health. diakses pada 2023. I’m So Stressed Out! Fact Sheet

Artikel Healthline. diakses pada 2023.

SleepFoundation.org. diakses pada 2023.

Mayo Clinic. diakses pada 2023.

Journal Pinellas Arrhythmia Associates. diakses pada 2023.

American Migraine Foundation (AMF). diakses pada 2023.

Komunitas Alodokter. diakses 2024. keringat dingin

Tulis Komentar

Login dahulu untuk membuat komentar

Komentar

Belum ada komentar