Ternyata Ini Penyebab Badan Terasa Capek dan Pegal

Selasa, 12 Maret 2024 | Safecare Admin



penyebab-badan-capek-dan-pegal

Sensasi sakit dari seluruh badan biasanya ditandai dengan rasa pegal dan linu di seluruh tubuh, yang mengganggu gerakan dan aktivitas sehari-hari. Berbagai faktor dapat menyebabkan kondisi ini, seperti flu, kurang tidur, kelelahan, penggunaan obat-obatan, fibromyalgia, radang sendi, penyakit autoimun, dan sindrom kelelahan kronis. 

Meskipun seringkali sakit ini bersifat sementara dan dapat diatasi dengan cepat, mengetahui penyebab dari rasa pegal-pegal pada tubuh sangat penting agar tidak ada salah penanganan yang berujung pada gejala yang lebih buruk.

 

1. Kurang Tidur

Penyebab badan terasa pegal dan lemas bisa jadi jawabannya adalah jam tidur yang kurang. Jika terjadi secara terus-menerus, hal ini dapat berdampak pada kesehatan Anda secara keseluruhan.

Karena saat Anda tidur, tubuh melakukan proses pemulihan baik secara fisik maupun mental. Hal ini membantu Anda merasa segar dan energik saat bangun serta siap menjalani aktivitas harian. Kebutuhan tidur tiap berbeda tiap orang kebanyakan. Dilansir tinjauan dr. Gracia Fensynthia dari Alodokter,  pada orang dewasa biasanya membutuhkan 7–9 jam tidur setiap malam, sementara anak-anak dan remaja membutuhkan lebih banyak waktu tidur demi pertumbuhannya, yakni sekitar 8–10 jam per hari.

Jika waktu tidur tidak memenuhi standarnya, akan terjadi beberapa gejala yang mengindikasikan tubuh mengalami penurunan kualitas. Seperti rasa lelah, kantuk berlebihan, kelesuan sepanjang hari, dan kesulitan untuk berkonsentrasi.

 

2. Terlalu Banyak Aktivitas

Terlalu banyak aktivitas yang Anda lakukan dapat menyebabkan kelelahan otot ditambah waktu istirahat yang tidak memadai. Saat Anda sedang bekerja overtime, otot-otot Anda bekerja lebih keras dari biasanya. 

Mereka terus-menerus dikerahkan untuk menjaga Anda tetap aktif dan produktif. Namun, tanpa istirahat yang cukup, otot-otot ini tidak memiliki kesempatan untuk pulih sepenuhnya. Mereka terus-menerus bekerja dalam kondisi tegang dan stres, tanpa kesempatan untuk melepaskan ketegangan yang mereka kumpulkan selama waktu kerja yang panjang.

Dikutip dari WebMD, jika hal ini dilakukan terus menerus tubuh Anda menjadi rentan terhadap kelelahan otot. Gejala-gejala seperti kelelahan kronis, pegal-pegal, dan ketegangan otot menjadi lebih sering terjadi. Bahkan ketika Anda melakukan aktivitas yang seharusnya tidak terlalu melelahkan, Anda mungkin merasa kelelahan dan tidak bertenaga.

Ingatlah Anda bukanlah mesin yang dapat terus-menerus beroperasi tanpa istirahat. Masing-masing dari kita memerlukan waktu istirahat yang memadai untuk memungkinkan tubuh kita pulih dan memperbaharui energi. Tanpa istirahat yang cukup, risiko terhadap kelelahan otot dan kondisi kesehatan lainnya menjadi lebih tinggi.

 

3. Kurang Asupan Cairan

Kurangnya cairan dalam tubuh, atau biasa disebut dengan dehidrasi merupakan kondisi dimana tubuh kehilangan cairan tubuh. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk kurangnya asupan cairan, paparan panas yang berlebihan, aktivitas fisik yang intens, penyakit tertentu, atau konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan. Ketika tubuh mengalami dehidrasi, sejumlah reaksi berbahaya terjadi yang dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas dalam melakukan sesuatu.

Dilansir dari laman Eating Well, salah satu efek utama dari dehidrasi adalah penurunan volume darah, yang mengakibatkan penurunan tekanan darah dan menurunkan kemampuan tubuh untuk mengalirkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh dengan efisien. Selain itu, dehidrasi juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, terutama natrium dan kalium, yang sangat penting untuk fungsi seluler yang optimal. 

Dehidrasi juga dapat mempengaruhi fungsi kognitif, termasuk kemampuan konsentrasi dan pengambilan keputusan, yang dapat berdampak negatif pada kinerja sehari-hari dan aktivitas fisik lainnya.

 

4. Stress

Stres adalah respons tubuh terhadap situasi tertentu, yang seringkali timbul saat menghadapi ancaman, tekanan, atau hal-hal baru. 

Pada dasarnya, penyebab stres bisa bervariasi, tergantung pada faktor penyebab dan kondisi tubuh. Namun, ada tanda-tanda umum yang dapat terjadi saat seseorang mengalami stres. Salah satunya adalah penurunan kondisi fisik, seperti kelelahan, pusing, sakit kepala, masalah pencernaan, nyeri otot, dan detak jantung yang meningkat. Hal ini bisa disebabkan oleh kurang tidur, kurang nutrisi, dehidrasi, atau penurunan kesadaran.

Pada tingkat yang parah, stres dapat mengubah perilaku seseorang. Mereka dapat mengalami kesulitan dalam menenangkan pikiran, merasa rendah diri, terisolasi, bingung, menghindari interaksi sosial, kehilangan kendali diri, bahkan mengalami depresi.

 

Baca Juga: Cara Mengatasi Badan Pegal dan Capek

 

5. Riwayat Penyakit

Berdasarkan riset yang dilakukan Universitas Harvard, badan yang terasa capek dan pegal adalah gejala yang sering terjadi pada individu yang memiliki riwayat penyakit tertentu. Beberapa penyebab utama kelelahan dan pegal ini dapat berasal dari berbagai macam kondisi kesehatan yang pernah dialami seseorang. 

Misalnya, seseorang yang pernah mengalami infeksi virus seperti flu atau penyakit menular lainnya dapat mengalami kelelahan yang berkepanjangan sebagai efek samping dari proses penyembuhan tubuh. Selain itu, riwayat penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, arthritis, atau gangguan tiroid juga dapat menjadi faktor penyebab utama kelelahan dan pegal. 

Kondisi-kondisi ini seringkali menyebabkan gangguan pada sistem metabolisme, peradangan, atau penurunan kadar energi dalam tubuh yang mengakibatkan rasa lelah dan nyeri pada tubuh. Selain itu, efek samping dari pengobatan atau terapi yang dilakukan untuk mengatasi penyakit tersebut juga dapat menyebabkan kelelahan dan pegal. Misalnya, penggunaan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan efek samping seperti kelemahan otot atau gangguan tidur yang dapat memperburuk rasa lelah dan nyeri pada tubuh.

 

6. Ada Masalah Pada Tulang, Sendi, dan Otot

Seringkali, badan yang terasa pegal-pegal disebabkan oleh berbagai masalah dalam sistem muskuloskeletal, yang merupakan kerangka tubuh manusia dan struktur yang mendukungnya, termasuk tulang, otot, tendon, ligamen, dan sendi.

Ketegangan ini dapat terjadi akibat berbagai aktivitas fisik yang berlebihan, posisi tubuh yang tidak ergonomis, atau stres mental yang berlebihan. Ketegangan otot dapat menyebabkan peningkatan produksi asam laktat dan penumpukan zat-zat limbah di dalam otot, yang akhirnya menyebabkan sensasi pegal dan kelelahan. 

Selain itu, cedera pada otot, tendon, atau ligamen juga dapat menyebabkan rasa lelah dan pegal. Ketika terjadi cedera, tubuh memicu respons peradangan untuk memperbaiki jaringan yang rusak, yang bisa mengakibatkan rasa nyeri dan kaku.

 

7. Menggunakan Minyak Angin Untuk Mengobati Pegal-Pegal

Mengatasi pegal dengan minyak angin sudah lama dilakukan bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Sejak zaman dahulu kala bahkan sebelum munculnya ilmu kedokteran modern, minyak angin telah dipakai dalam berbagai pengobatan untuk meningkatkan stamina tubuh. Saat ini, dengan kemajuan ilmu kedokteran dan teknologi, beberapa bahan aromatik dikombinasikan dengan cermat untuk menciptakan produk minyak angin yang praktis dan mudah digunakan dimana saja dan kapan saja.

 

 

Salah satu minyak aromaterapi yang terkenal dengan aroma khasnya adalah Safe Care Minyak Angin Strong. Produk ini mengandung berbagai zat yang bermanfaat bagi kesehatan. Bahan aktif dalam produk ini dipilih secara ketat dan diproduksi dengan teliti untuk memberikan efek menyegarkan dan sejuk pada tubuh.

Selain itu, penambahan bola-bola roll-on di mulut botol Safe Care Minyak Angin Strong meningkatkan efektivitas penggunaannya dibandingkan dengan model biasa. Ini karena menghemat penggunaan minyak, sehingga sedikit pengolesan saja sudah cukup untuk membasahi bola-bola roll-on tanpa menghabiskan minyak angin di dalam botol.#yangadaSAFEnya. 

Tulis Komentar

Login dahulu untuk membuat komentar

Komentar

Belum ada komentar