Kenapa Kepala Terasa Berat Ketika Pusing? Ternyata Ini Jawabannya!

Selasa, 12 Maret 2024 | Safecare Admin



kenapa-kepala-terasa-berat-dan-pusing

Kepala terasa berat bisa dirasakan oleh siapa saja karena berbagai alasan. MIsalnya seperti stres, kelelahan, atau penyakit seperti sinusitis. Jika tidak ditangani hal ini seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari. Meskipun gejala yang diakibatkan tidak terlalu serius. Namun, jika gejalanya semakin parah dengan adanya nyeri yang sangat sakit di satu sisi tubuh yang menyebabkan kehilangan keseimbangan, harus segera ditangani dokter yang tepat.

Terdapat beragam faktor yang dapat menyebabkan kepala terasa berat, antara lain sebagai berikut:

 

1. Stress Yang Membebani Pikiran

Ketika seseorang mengalami stres, otak mereka mengalami reaksi fisik dan emosional yang kompleks. Stres dapat menyebabkan pelepasan hormon stres, seperti kortisol, yang dapat mempengaruhi berbagai sistem tubuh, termasuk sistem saraf. Dalam situasi stress, otak mengalami peningkatan aktivitas di beberapa daerah, yang dapat menyebabkan kepala terasa sangat berat. 

Dikutip dari Healthline, stres juga dapat memicu meningkatnya kadar hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Perubahan ini dapat mempengaruhi sistem saraf dan neurotransmitter dalam otak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan sensasi pusing dan kepala terasa berat.

 

2. Migrain 

Migrain adalah kondisi medis yang berkaitan dengan sakit kepala atau pusing. Gejala umum dari migrain termasuk sakit kepala yang sangat parah yang terasa berdenyut-denyut pada satu sisi kepala, sering kali disertai dengan mual, muntah, dan peningkatan sensitivitas terhadap cahaya dan suara.

Penderita migrain sering kali mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari mereka karena penyakit ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, bahkan hingga berhari-hari. Selain itu, gejala yang menyertainya dapat sangat mengganggu, membuat penderita sulit untuk berkonsentrasi atau melakukan tugas-tugas rutin dengan baik.

 

3. Gangguan Tidur

Gangguan tidur seperti insomnia atau susah tidur dapat mempengaruhi keseimbangan kimia dalam otak. Ketika seseorang tidak tidur cukup, sistem saraf pusat menjadi terganggu, termasuk bagian otak yang mengatur fungsi-fungsi penting seperti konsentrasi, mood, dan persepsi sensori. 

Hal-hal tersebut bisa memicu munculnya gejala seperti pusing, serta sensasi berat atau pening di kepala. Selain itu, gangguan tidur juga dapat mempengaruhi fungsi sistem saraf otonom yang mengatur berbagai fungsi tubuh termasuk tekanan darah, detak jantung, dan tingkat hormon pemicu stres. Akibatnya, gangguan ini dapat menciptakan sensasi kepala terasa berat ketika mengalami pusing. 

 

4. Perubahan Hormon

Kepala terasa berat saat mengalami pusing seringkali disebabkan oleh gangguan dalam sistem vestibular, yang mengatur keseimbangan tubuh. Gangguan ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, termasuk perubahan hormon dalam tubuh. Hormon seperti estrogen dan progesteron memiliki peran penting dalam regulasi sirkulasi darah dan fungsi sistem saraf. 

Menurut sumber yang disadur dari She Cares, ketidakseimbangan hormon ini dapat mempengaruhi aliran darah ke otak, menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial, yang pada akhirnya dapat menimbulkan sensasi seperti menaiki komidi putar saat pusing. 

Selain itu, fluktuasi hormon juga dapat mempengaruhi neurotransmitter dalam otak, seperti serotonin, yang berperan dalam mengatur suasana hati dan persepsi rasa sakit. Perubahan dalam neurotransmitter ini dapat memperburuk sensasi pusing dan kepala terasa berat.

 

5. Tekanan Darah Rendah Atau Tinggi

Tekanan darah rendah, atau hipotensi, terjadi ketika tekanan darah dalam arteri menurun secara signifikan. Kondisi ini dapat menyebabkan kurangnya pasokan oksigen dan nutrisi ke otak, yang mengakibatkan gejala seperti pusing dan kepala terasa berat. Di sisi lain, tekanan darah tinggi, atau hipertensi, terjadi ketika tekanan darah dalam arteri meningkat secara signifikan.

Peningkatan tekanan darah ini dapat menyebabkan pembuluh darah di otak menjadi terlalu tegang dan mengalami gangguan aliran darah, yang juga dapat menghasilkan sensasi kepala terasa berat dan pusing. Oleh karena itu, baik tekanan darah rendah maupun tinggi dapat menyebabkan gejala yang serupa, seperti kepala terasa berat dan pusing, karena keduanya berpotensi mengganggu aliran darah dan pasokan oksigen ke otak.

 

6. Flu 

Flu, atau influenza, adalah suatu jenis infeksi virus yang dapat menimbulkan berbagai gejala seperti sakit kepala atau pusing.  Selain itu, demam juga sering terjadi, di mana suhu tubuh meningkat secara signifikan di atas batas normal. Rasa lelah yang amat sangat juga merupakan salah satu ciri khas dari infeksi flu.

Respons tubuh terhadap virus influenza akan bereaksi dengan melepaskan berbagai zat kimia, termasuk sitokin dan prostaglandin, yang bertujuan untuk melawan virus tersebut. Namun, efek samping dari respons kekebalan ini adalah terjadinya inflamasi di berbagai bagian tubuh, termasuk di kepala. Inflamasi ini dapat menyebabkan sensasi sakit dan berat pada kepala, serta menyebabkan rasa pusing.

 

7. Infeksi Telinga

Infeksi telinga adalah suatu kondisi medis yang terjadi ketika bakteri atau virus berhasil masuk ke dalam saluran telinga. Pada umumnya, infeksi telinga dapat terjadi pada berbagai usia, mulai dari bayi hingga orang dewasa.

Dilansir dari Cleveland Clinic, terdapat tiga jenis utama dari infeksi telinga, yaitu otitis eksterna, otitis media, dan otitis interna. Otitis eksterna terjadi ketika infeksi terjadi di saluran telinga luar, seringkali disebabkan oleh paparan air yang berlebihan atau goresan kecil pada kulit di sekitar telinga. Otitis media, adalah infeksi yang terjadi di belakang gendang telinga, yang dapat disebabkan oleh bakteri atau virus dari infeksi saluran pernapasan atas yang menyebar ke telinga tengah. Sedangkan otitis interna, atau labirinitis, adalah infeksi yang terjadi di dalam telinga dalam, yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan dan gejala serius lainnya.

 

8. Efek Samping Dari Obat

Salah satu efek samping yang mungkin timbul setelah mengkonsumsi obat kadangkala adalah kepala terasa berat saat mengalami pusing. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Consumer Reports pada tahun 2017, fenomena ini dapat terjadi karena obat yang dikonsumsi mempengaruhi sistem saraf pusat, yang mengatur berbagai fungsi tubuh termasuk persepsi rasa sakit dan keseimbangan. Beberapa obat, seperti analgesik atau obat penghilang rasa sakit, dapat mempengaruhi reseptor di otak yang terlibat dalam mengatur sensasi nyeri. 

Ketika obat ini bekerja, mereka mungkin meredakan rasa sakit tetapi juga dapat menyebabkan efek samping seperti pusing atau sensasi kepala berat. Selain itu, beberapa obat juga dapat mempengaruhi sirkulasi darah di otak, mengganggu aliran darah dan oksigen ke jaringan otak, yang juga dapat menyebabkan sensasi kepala berat. 

 

9. Menggunakan Minyak Angin Untuk Meringankan Sakit Kepala

Menggunakan minyak angin pada area yang dirasa sakit dan nyeri sangat membantu dalam merilekskan dan meringankan gejalanya. Saat ini, dengan kemajuan ilmu kedokteran dan teknologi, beberapa bahan aromatik dikombinasikan dengan cermat untuk menciptakan produk minyak angin yang praktis dan mudah digunakan dimana saja dan kapan saja.

Salah satu produk minyak angin yang sedang populer saat ini adalah Safe Care Minyak Angin Woody ukuran 10ml. Tidak hanya memiliki aroma yang menyegarkan, tetapi juga efektif dalam meredakan sakit kepala, masuk angin, dan mabuk darat, laut, dan udara. 

 

 

Dengan menggunakan produk Safe Care Minyak Angin Woody 10ml, Anda dapat merasakan manfaat langsung dari beberapa kandungan aromatik seperti cedarwood, cengkeh, dan patchouli.

 

Baca Juga: Cara Mengatasi Kepala Terasa Berat dan Pusing

 

Jadi tunggu apa lagi? Ayo dapatkan Safe Care Minyak Angin Woody sekarang juga!#yangadaSAFenya. 

Tulis Komentar

Login dahulu untuk membuat komentar

Komentar

Belum ada komentar