Cara Melegakan Tenggorokan Gatal Dengan Tepat

Rabu, 27 Desember 2023 | Safecare Admin



cara-melegakan-tenggorokan

Tenggorokan gatal meskipun merupakan masalah umum yang banyak orang alami, dapat mengganggu kenyamanan seseorang untuk makan, minum, bahkan berbicara. Baik itu disebabkan oleh flu, alergi, atau kondisi lainnya. 

Berikut ini beberapa tips yang sudah kami rangkum yang dapat membantu Anda mengatasi masalah gatal di tenggorokan tersebut. Perhatikan setiap poin yang ada mengenai langkah yang harus Anda lakukan agar rasa gatal hilang dan tenggorokan menjadi normal kembali;

 

1. Minum Air Hangat

Air hangat kerap kali dimanfaatkan sebagai cara cepat dan mudah dalam mengatasi permasalahan pada tenggorokan, misal tersedak, gatal dan gangguan lainnya yang bergejala ringan.  Konsumsi air hangat diyakini dapat menciptakan efek plasebo, yaitu membuat seseorang merasa bahwa kondisinya membaik. 

Sebuah studi yang dilakukan Universitas Michigan menunjukkan bahwa minuman hangat dapat meningkatkan produksi air liur, yang membantu melembabkan tenggorokan.

Dengan tenggorokan yang lebih lembab, makanan dapat masuk ke dalam tubuh melalui tenggorokan dengan mudah. Selain itu, minum air juga memiliki manfaat membersihkan selaput lendir tenggorokan, membantu meredakan infeksi yang dapat menyebabkan sakit tenggorokan. 

Karena itulah, sebaiknya Anda memenuhi kebutuhan cairan harian sekitar 2 liter per hari air hangat dari konsumsi normal air yang biasa dikonsumsi, maka tenggorokan akan terasa nyaman dengan lebih cepat.

 

2. Konsumsi Permen Pereda Gatal

Permen pereda tenggorokan yang dimaksud adalah permen yang mengandung mint yang dirancang khusus untuk keperluan kesehatan namun disisi lain juga dapat dikonsumsi untuk camilan. 

Permen mint untuk keperluan medis umumnya mengandung bahan alami lebih tinggi. Karena bahan- bahan alami dinilai lebih efektif dalam memberikan rasa hangat di tenggorokan dan perut. Saat Anda mengisap atau mengunyah permen tersebut, kandungan alaminya mengeluarkan senyawa yang dapat memberikan sensasi dingin khas permen mint yang menyegarkan, dan membantu mengurangi segala macam permasalahan yang terjadi di tenggorokan.

 

 

Salah satu permen mint cocok untuk mengatasi permasalahan ini adalah Safe Care Anise Mint. Produk permen dari Safe Care ini memiliki sejumlah kelebihan yang sangat menarik jika dibandingkan dengan permen lain. 

Terbuat dari bahan-bahan berkualitas seperti ekstrak bunga anise, lemon, daun mint, ekstrak bunga krisan, dan ekstrak cincau. Kombinasi unik antara bahan-bahan alami ini akan menciptakan sensasi kesegaran yang unik dan menyehatkan pada rongga tenggorokan Anda.

 

3. Perbanyak Konsumsi Madu dan Jahe

Selain mengonsumsi permen dan minum air hangat, konsumsi minuman yang terbuat dari bahan madu dan jahe juga dapat meredakan gatal-gatal di tenggorokan. Bahkan madu dan jahe ini merupakan kombinasi tepat jika gatal di tenggorokan ingin segera hilang dan normal kembali. 

Madu telah lama dikenal sebagai bahan alami yang memiliki sejumlah khasiat, termasuk kemampuannya untuk meredakan gatal-gatal di tenggorokan. Khasiat ini berasal dari kombinasi sejumlah zat yang terdapat dalam madu, termasuk antioksidan, enzim, vitamin, dan senyawa-senyawa lainnya. Madu memiliki sifat antibakteri dan anti radang yang membantu mengatasi infeksi dan peradangan pada tenggorokan.

Sedangkan disisi lain, jahe sering digunakan sebagai obat tradisional. Mengkonsumsi jahe dapat membantu mengatasi dahak yang menumpuk, sehingga gejala tenggorokan gatal dan batuk dapat mereda. 

Anda dapat membuatnya sendiri di rumah dan dikombinasikan dengan berbagai bahan lain menjadi minuman hangat yang menyehatkan seperti wedang jahe. Untuk membuat wedang jahe sendiri, cukup rebus sekitar 1 cm jahe yang sudah dimemarkan dalam segelas air selama 15 menit. Setelah itu, minumlah air rebusan tersebut dan rasakan manfaatnya.

 

Baca Juga: Kenapa Tenggorokan Terasa Gatal? Berikut Penyebabnya

 

4. Selalu Jaga Kesehatan Mulut Anda

Hubungan antara kesehatan mulut dan rasa gatal pada tenggorokan merupakan suatu hal yang sama-sama terkait. Menurut American Dental Association, berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi;

  • Masalah pada Gusi: Infeksi dan peradangan pada gusi, yang dikenal sebagai periodontitis, dapat menyebabkan iritasi pada bagian tenggorokan. Infeksi ini dapat menyebar dan berdampak pada tenggorokan, menciptakan sensasi kegatalan yang mengganggu.
  • Kondisi Mulut Kering: Mulut kering merupakan suatu kondisi di mana produksi air liur mengalami penurunan. Air liur memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan mulut dan tenggorokan. Kurangnya produksi air liur dapat menyebabkan tenggorokan menjadi kering dan terasa tidak nyaman.
  • Infeksi Tenggorokan: Kondisi seperti tonsilitis atau radang amandel dapat mengakibatkan ketidaknyamanan pada tenggorokan dan juga berdampak pada kesehatan mulut secara keseluruhan.  

 

5. Kumur Dengan Air Garam

Praktik berkumur menggunakan air garam hangat sebagai sarana dalam meredakan gejala yang muncul dalam tenggorokan sudah lama dilakukan orang-orang dari belahan negara lain. Tindakan ini dinilai dapat memberikan bantuan dalam mengatasi rasa gatal di tenggorokan, karena menghasilkan beberapa manfaat sebagai berikut:

  • Penggunaan air garam hangat dapat membantu mengurangi peradangan pada tenggorokan, akibat infeksi atau iritasi.
  • Mengurangi kemerahan pada tenggorokan sebagai penyebab dari gatal-gatal tersebut.
  • Mampu mengurangi pembengkakan pada tenggorokan.
  • Bagi mereka yang mengalami batuk disertai dahak, melakukan kumur dengan air garam hangat dapat membantu melunakkan dahak di tenggorokan, sehingga memudahkan proses pengeluarannya.

 

6. Kurangi Konsumsi Makanan Yang Manis dan Pedas

Beraneka ragam hidangan pedas memang memikat ketika dinikmati. Namun, mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat mengakibatkan tenggorokan menjadi kering dan terasa gatal. Makanan pedas yang mengandung cabai dengan intensitas yang tinggi dapat memicu peningkatan asam lambung, yang mengakibatkan iritasi pada tenggorokan. Tidak hanya itu, makanan pedas umumnya diolah dengan cara digoreng, secara otomatis mengandung banyak minyak yang dapat memperburuk peradangan pada tenggorokan.

Hal serupa berlaku untuk hidangan manis. Makanan manis  merangsang produksi lendir berlebihan dan dapat menimbulkan sensasi gatal pada tenggorokan. Kandungan gula dalam makanan manis juga menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri dan jamur di tenggorokan. Dengan mengurangi asupan kedua jenis makanan tersebut, kita dapat mengurangi kemungkinan iritasi serta meredakan rasa gatal pada tenggorokan.

 

7. Menghindari Merokok dan Asap Rokok

Polusi udara seperti asap rokok rokok mengandung berbagai zat berbahaya seperti tar, nikotin, dan karbon monoksida. 

Menurut American Lung Association, asap rokok dengan kandungan bahan kimia yang sudah disebutkan tadi yang dapat menghambat sistem pertahanan alami tenggorokan, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi. merusak jaringan di tenggorokan dan paru-paru. Paparan terus-menerus terhadap asap rokok juga dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan seperti bronkitis kronis dan kanker paru-paru.

Jika Anda bukan perokok, berada dekat-dekat dengan asap rokok akan menimbulkan batuk-batuk. Saat seseorang mengalami batuk, sistem pernapasan secara otomatis membersihkan diri dari polutan dengan mengeluarkan lendir atau sekresi yang dapat menimbulkan sensasi gatal pada tenggorokan. Selain itu, asap rokok juga berpotensi menyebabkan reaksi alergi pada tenggorokan dan saluran pernapasan bagi beberapa orang tertentu, yang dapat memperburuk rasa gatal saat batuk.

 

8. Pakai Masker Saat Aktivitas di Luar Ruangan

Penggunaan masker saat beraktivitas di luar ruangan menjadi langkah yang krusial dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit. Masker memiliki peran utama dalam melindungi diri sendiri dan orang lain dari droplet pernapasan yang dapat mengandung virus atau bakteri yang dapat mengiritasi tenggorokan. 

Selain itu, masker juga menjadi alat yang efektif untuk melindungi saluran pernapasan kita dari polusi udara dan partikel lainnya yang dapat membahayakan sistem pernapasan.  

Tulis Komentar

Login dahulu untuk membuat komentar

Komentar

Belum ada komentar