Apa Saja Penyebab Gatal Memerah Pada Kulit? Berikut Penjelasannya!

Kamis, 16 November 2023 | Safecare Admin



penyebab-gatal-memerah

Sebagai organ terbesar pada tubuh manusia, kulit dapat mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit kulit gatal. Kejadian kulit gatal sangat umum terjadi, dan meskipun beberapa kasus dapat sembuh dengan sendirinya, ada juga yang berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama dan menghambat aktivitas fisik, memerlukan penanganan khusus. Untuk memahami penyebab dan cara mengatasi masalah kulit gatal, mari kita eksplorasi pembahasan lengkapnya di beberapa poin ini.

 

1. Alergi

Dikutip dari Halodoc berdasarkan tinjauan dari dr. Fadhli Rizal Makarim, kondisi kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi dapat dipicu oleh berbagai faktor. Timbulnya reaksi alergi pada kulit dapat terjadi akibat paparan alergen atau substansi asing yang dianggap berbahaya oleh sistem kekebalan tubuh. Akibat kekeliruan, sistem kekebalan tubuh merespons dengan menghasilkan sensasi gatal pada kulit.

Beberapa pemicu umum alergi kulit meliputi produk kosmetik yang tidak cocok dengan jenis kulit tertentu, bahan pembersih seperti deterjen dan sabun cuci, obat-obatan topikal, serta bahkan kontak dengan tanaman tertentu.

Untuk mengatasi masalah alergi kulit, disarankan menggunakan lotion, calamine, atau krim hidrokortison guna mengurangi rasa gatal. Penting untuk mencari panduan dari dokter sebelum menggunakan produk tersebut. Selain itu, ketika mengalami alergi, disarankan mandi dengan air dingin dan menggunakan pakaian yang longgar serta lembut pada kulit.

 

2. Kondisi Kulit Tertentu Seperti Psoriasis

Tinjauan dari Kementerian Kesehatan, psoriasis adalah suatu kondisi penyakit autoimun kronis yang menyebabkan sel-sel kulit mengalami pertumbuhan yang berlebihan dan tidak terkontrol. Dampaknya, sel-sel kulit berkembang secara berlebihan dan menumpuk di permukaan kulit. Psoriasis umumnya menyerang daerah seperti leher, tangan, dan kaki.

 Selain mendapatkan perawatan medis dan obat-obatan, pengelolaan kekambuhan psoriasis juga melibatkan pengenalan dan menghindari faktor pemicu, seperti stres, paparan sinar matahari yang berlebihan, dan kebiasaan merokok. Selain itu, tindakan seperti menggunakan pelembab untuk mengurangi rasa perih dan gatal, mengadopsi pola makan sehat dengan mengonsumsi buah dan sayur, serta efektif mengelola stres juga dapat membantu mengatasi psoriasis.

 

3. Gigitan Kutu Kasur

Serangga yang hidup di tempat tidur, seperti kutu kasur, merupakan serangga berbentuk pipih dan berwarna coklat yang bertahan hidup dengan menghisap darah. Serangga ini umumnya menyembunyikan diri di sekitar tempat tidur dan aktif pada malam hari untuk menggigit serta menghisap darah saat seseorang sedang tidur. Tanda-tanda seseorang terkena kutu kasur mencakup munculnya bintik-bintik merah pada kulit yang menimbulkan rasa gatal atau terbakar. 

Apabila mengalami gejala tersebut, segera membersihkan bintik gigitan dengan menggunakan air hangat dan sabun, memberi kompres pada area yang terkena dengan handuk yang direndam dalam air es atau air dingin, atau mengoleskan krim anti-gatal seperti calamine, dan hidrokortison.

 

4. Alergi Obat

Pada beberapa orang, memiliki reaksi terhadap suatu zat dalam obat yang dianggap sebagai ancaman oleh sistem kekebalan. Saat seseorang yang rentan terhadap alergi mengkonsumsi obat tertentu, sistem kekebalan tubuh dapat merespons dengan melepaskan zat bernama histamin. Histamin inilah yang bertanggung jawab atas gejala alergi, termasuk gatal dan kemerahan pada kulit. Selain itu, reaksi alergi terhadap obat juga dapat memicu pelepasan zat lain seperti leukotrien dan prostaglandin, yang semakin memperparah peradangan pada kulit. 

Jenis obat yang paling sering terkait dengan reaksi alergi kulit melibatkan antibiotik, analgesik, antiinflamasi nonsteroid, dan obat-obat tertentu seperti sulfonamid. Penting untuk dicatat bahwa tingkat keparahan gejala alergi obat dapat bervariasi, segera periksakan dan konsultasikan kepada dokter kulit mengenai pengobatan dan jenis obat yang tepat untuk Anda yang mengalami gatal kemerahan.

 

5. Alergi Makanan 

Dalam konteks alergi makanan, histamin juga dapat menjadi faktor penyebab gatal dan kemerahan pada kulit. Ketika seseorang mengonsumsi makanan yang mengandung alergen tertentu, tubuh dapat melepaskan histamin sebagai bagian dari reaksi alergi. Histamin menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah, yang pada gilirannya menyebabkan bocornya cairan ke dalam jaringan sekitarnya. Hal ini dapat menghasilkan gejala seperti gatal, kemerahan, dan pembengkakan pada kulit. 

Respons histamin ini adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh yang berusaha melawan zat asing yang dianggap sebagai ancaman. Namun, pada individu yang sensitif terhadap zat tertentu, termasuk histamin, reaksi ini dapat menjadi penyebab dan gejala alergi yang dapat menimbulkan bintik bintik kemerahan pada kulit.

 

6. Infeksi Seperti Cacar

Cacar adalah suatu kondisi kesehatan yang disebabkan oleh virus varicella zoster, yang dicirikan oleh timbulnya ruam berwarna merah dan berisi cairan yang sangat gatal di seluruh tubuh. Umumnya, cacar lebih sering menyerang anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun karena sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya terbentuk dan cenderung lemah pada kelompok usia tersebut.

Selain ruam merah dan rasa gatal yang intens, gejala lain yang mungkin muncul termasuk demam, pusing, kelelahan, dan nyeri tenggorokan. Cacar juga merupakan penyakit yang dapat menular melalui percikan ludah dan kontak langsung dengan cairan yang berasal dari ruam.

Pengobatan yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala cacar melibatkan tindakan seperti meningkatkan asupan air putih, mengenakan pakaian yang longgar dan lembut, mengonsumsi makanan bertekstur lembut, serta menghindari menggaruk ruam atau luka cacar.

 

7. Terjadi Perubahan Mood Seperti Stress

Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan melepaskan berbagai hormon, termasuk kortisol, yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan dan respons inflamasi dalam tubuh. Akibatnya, kulit bisa menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap reaksi alergi atau peradangan, yang kemudian menyebabkan rasa gatal dan kemerahan. 

Selain itu, stres juga dapat mempengaruhi kebiasaan hidup seseorang, seperti kurang tidur atau pola makan yang tidak sehat, yang dapat berkontribusi pada masalah kulit. Karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik, baik melalui teknik relaksasi, olahraga, atau dukungan psikologis, untuk mencegah dampak negatifnya pada kesehatan kulit.

 

8. Perubahan Hormonal

Gatal dan kemerahan pada kulit yang disebabkan oleh perubahan hormonal dapat terjadi karena fluktuasi hormon dalam tubuh, terutama pada periode tertentu seperti pubertas, kehamilan, atau menopause. Hormon, seperti estrogen dan progesteron pada wanita, memiliki pengaruh signifikan terhadap keseimbangan kulit. Saat terjadi perubahan hormonal, produksi minyak kulit dapat meningkat atau menurun secara tiba-tiba. Hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi kering atau berminyak berlebihan, yang pada akhirnya dapat memicu reaksi kulit yang tidak diinginkan.

Selain itu, perubahan hormonal juga dapat mempengaruhi respons sistem kekebalan tubuh terhadap iritasi dan alergi. Kulit yang sensitif akibat perubahan hormonal cenderung lebih rentan terhadap reaksi alergi atau peradangan, yang dapat menyebabkan gatal dan kemerahan. Selain faktor internal, seperti hormon, faktor eksternal seperti cuaca, paparan zat kimia, atau produk perawatan kulit yang tidak cocok juga dapat memperburuk kondisi kulit yang sudah sensitif akibat perubahan hormonal.

 

9. Hay Fever

Dikutip dari Mayo Clinic, gatal kemerahan pada kulit yang disebabkan oleh menghirup serbuk sari umumnya merupakan respons alergi yang dikenal sebagai rinitis alergi atau lebih populer disebut sebagai hay fever atau Rinitis. Ketika seseorang menghirup serbuk sari dari tanaman seperti rumput atau pohon, sistem kekebalan tubuh dapat meresponsnya dengan melepaskan zat kimia, termasuk histamin, sebagai upaya untuk melawan "ancaman" yang sebenarnya tidak berbahaya. 

Histamin ini dapat menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada berbagai bagian tubuh, termasuk kulit. Akibatnya, orang yang alergi terhadap serbuk sari mungkin mengalami gatal, kemerahan, dan rasa tidak nyaman pada kulit. Reaksi ini bisa menjadi lebih parah jika seseorang memiliki kecenderungan genetik terhadap alergi atau jika mereka terpapar serbuk sari dalam jumlah besar.

 

10. Gigitan Binatang Laut

Dikutip dari Health Direct, binatang laut seperti ubur-ubur, anemon laut, atau ikan laut tertentu memiliki tentakel atau duri yang dapat mengandung zat-zat yang bersifat iritatif atau racun. Saat binatang laut tersebut menggigit atau menyentuh kulit, zat-zat tersebut dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan reaksi alergi atau peradangan pada kulit. Beberapa zat yang umumnya terlibat dalam reaksi tersebut adalah protein racun, enzim, atau bahan kimia tertentu yang dapat merangsang sel-sel kulit dan saraf di sekitarnya. 

Selain itu, ukuran dan bentuk tentakel atau duri binatang laut juga dapat mempengaruhi tingkat keparahan reaksi. Respon kulit terhadap gigitan binatang laut bisa bervariasi dari gatal ringan hingga pembengkakan dan kemerahan yang signifikan. Penting untuk segera membersihkan area yang terkena dan mencari pertolongan medis jika reaksi tersebut menyebabkan gejala yang lebih serius.

Jangan lupa Gunakan Safe Care Skin Care Balm untuk langkah mengatasi awal agar gatal memerah tidak semakin parah.

Tulis Komentar

Login dahulu untuk membuat komentar

Komentar

Belum ada komentar