Ini Dia! Jenis Obat dan Perawatan Eksim Paling Rekomended

Rabu, 18 Oktober 2023 | Safecare Admin



jenis-obat-dan-perawatan-eksim-paling-rekomended

Eksim merupakan kondisi yang menyebabkan kulit gatal, meradang, dan bahkan pecah-pecah dan terkelupas. Rasa gatal dan gejala eksim bisa muncul di berbagai area tubuh, meskipun lebih sering terjadi di wajah, leher, lengan, dan lipatan tubuh seperti siku dan lutut. Biasanya, faktor yang menjadi pemicu utama adalah alergi atau peradangan kulit yang disebabkan oleh bakteri atau jamur.

Eksim dapat mempengaruhi individu dari berbagai kelompok usia dan jenis kelamin, baik pria maupun wanita. Oleh karena itu, perawatan eksim yang efektif mencakup perawatan kulit yang intensif, menghindari pemicu potensial, dan penggunaan obat-obatan. Ada berbagai jenis obat yang tersedia di apotik untuk meredakan gejala eksim, termasuk beberapa yang dianggap efektif dalam mengatasi kondisi ini.

 

1. Inhibitor PDE4

Phosphodiesterase 4 (PDE4) adalah sejenis enzim yang beroperasi di dalam sel sistem kekebalan tubuh. Peran utama PDE4 adalah mengatur produksi sitokin inflamasi dalam tubuh. Sitokin merupakan molekul protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh dan memiliki peran penting dalam mengoordinasikan respons imun normal. Namun, terkadang situasi dapat menjadi rumit, di mana sitokin diproduksi secara tidak tepat atau dalam jumlah yang berlebihan.

Ketika tubuh mengalami kegagalan dalam mengatur kadar sitokin, hal ini dapat mengarah dan dapat memicu perkembangan penyakit tertentu, salah satunya adalah dermatitis atopik. Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronis yang sering kali disebabkan oleh peradangan berlebihan di kulit. 

Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, salah satu obat yang tepat adalah inhibitor PDE4. Dilansir Journal National Library of Medicine, Inhibitor PDE4 merupakan senyawa yang dirancang untuk menghambat aktivitas enzim PDE4, yang juga berperan mengurangi produksi sitokin yang berlebih dalam sel sistem kekebalan tubuh. Salah satu obat inhibitor PDE4 yang dapat mengatasi dermatitis atopik, yaitu crisaborole. Dilansir dari National Institutes of Health, crisaborole adalah sejenis salep yang efektif dalam mengurangi peradangan pada kulit. Salep ini dapat digunakan oleh orang dewasa dan juga anak-anak mulai dari usia 3 bulan ke atas. Yang mengidap dermatitis atopik dengan tingkat keparahan ringan hingga sedang.

 

2. Balm Atau Krim

Perbedaan utama antara krim eksim dengan pelembab wajah atau losion tubuh pada umumya terletak pada komposisi dan formula yang diterapkan. Krim eksim dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan khusus kulit yang rentan terhadap eksim. Ini berarti bahwa komposisi yang digunakan dalam krim eksim menggunakan bahan-bahan yang dikhususkan untuk mengobati dan mengurangi rasa gatal, mengurangi kemerahan, dan meredakan tingkat sensitivitas yang tinggi pada permukaan kulit.

 

 

Untuk mengatasi permasalahan kulit ini dengan efektif, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk membeli losion eksim yang bagus. Karena Safe Care memiliki produk krim dengan harga terjangkau dan kualitas yang terbukti. Safe Care Skin Care Balm adalah produk krim yang unggul dalam merawat kulit, terutama kulit yang sensitif. 

Keunggulan utamanya terletak pada beragam manfaat yang disajikan dalam satu produk. Dengan kandungan bahan alami seperti Jojoba Oil, Coconut Oil, Tea Tree Oil, Geranium Oil, Rosemary Oil, Calendula Oil, dan Chamomile Oil, produk ini tidak hanya mengatasi eksim saja, tetapi juga mengatasi berbagai masalah kulit lain, seperti gatal, iritasi, ruam kulit, kemerahan, bahkan ruam popok yang biasa dialami pada bayi. 

 

Keterangan foto tidak tersedia.

 

Keunggulan lain dari Safe Care Skin Care Balm adalah tidak mengandung paraben, bahan kimia berbahaya, atau pewangi, sehingga aman digunakan, terutama untuk bayi. Dengan komitmen pada bahan alami dan kelembutan, produk ini merupakan pilihan ideal untuk merawat kulit sensitif Anda.

 

3. Salep Kortikosteroid

Kortikosteroid adalah sekelompok obat yang mengandung hormon steroid yang disintesis secara buatan. Obat-obat dalam kelompok ini memiliki kemampuan untuk menghambat produksi zat-zat yang memicu peradangan dalam tubuh manusia. Selain itu, kortikosteroid juga berfungsi sebagai agen imunosupresif, mereka dapat menekan atau mengurangi aktivitas dan respons sistem kekebalan tubuh. Yang artinya obat-obat ini tidak bisa digunakan sembarangan.

Dilansir dari Hello Sehat, kegunaan utama kortikosteroid melibatkan penanganan kondisi peradangan pada berbagai bagian tubuh, dan penggunaannya yang umum terjadi dalam berbagai konteks medis. Salah satu kondisi yang sering kali diobati dengan kortikosteroid adalah radang kulit yang tidak disebabkan oleh infeksi. Beberapa contoh penyakit kulit yang merespon baik terhadap kortikosteroid termasuk eksim, dermatitis kontak, gigitan serangga, dan eksim skabies.

 

4. Obat Non-Steroid

Topical calcineurin inhibitors (TCI) adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengobati kondisi kulit, terutama eksim. Dalam pengelolaan eksim, penggunaan obat non-steroid menjadi pilihan yang penting. Salah satu opsi obat tersebut adalah TCI, yang bekerja dengan cara menghambat aktivitas kalsineurin, sebuah enzim yang terlibat dalam respon peradangan kulit. Dengan menghambat kalsineurin, TCI dapat membantu mengurangi gejala eksim dan mencegah peradangan lebih lanjut.

Ada dua TCI yang umumnya digunakan dalam bentuk salep untuk pengobatan eksim berdasarkan jurnal yang diterbitkan Medical News Today: tacrolimus dan pimekrolimus. Tacrolimus adalah agen TCI yang efektif dalam mengurangi peradangan dan gejala eksim, sedangkan pimekrolimus juga memiliki kemampuan serupa. Kedua obat ini umumnya digunakan pada daerah kulit yang terkena eksim, dan mereka membantu meredakan kemerahan, mengurangi gatal, serta mencegah peradangan lebih lanjut.

 

5. Obat Antihistamin

Antihistamin adalah kelompok obat farmasi yang memiliki peran penting dalam penanganan reaksi alergi pada tubuh. Mekanisme kerjanya ditujukan untuk menghambat aksi histamin, suatu zat kimia dalam tubuh yang berperan dalam memicu respons alergi. Histamin merupakan penyebab utama munculnya gejala alergi, seperti gatal-gatal, ruam kulit, dan gejala lainnya. Karena itu, antihistamin digunakan untuk meredakan dan mengatasi gejala-gejala ini.

Salah satu kondisi eksim yang sering kali terkait dengan reaksi alergi adalah eksim kering. Eksim kering adalah suatu gangguan kulit yang seringkali sangat mengganggu dan menyebabkan rasa gatal yang parah. Jika eksim kering yang Anda alami diketahui disebabkan oleh alergi, dokter akan seringkali meresepkan antihistamin sebagai salah satu pilihan utama untuk membantu meredakan gejala eksim ini. Antihistamin ini dapat membantu mengurangi rasa gatal, peradangan, dan iritasi yang sering menyertai eksim kering. 

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan antihistamin tidak terlepas dari efek sampingnya. Salah satu efek samping yang paling umum dari antihistamin adalah rasa kantuk. Oleh karena itu, penggunaan obat antihistamin sebaiknya dilakukan dengan hati-hati, terutama jika Anda berencana untuk melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi, seperti mengemudi atau bekerja dengan mesin berat.

 

6. Antibiotik

Ketika infeksi kulit sudah terjadi akibat eksim yang terus-menerus digaruk, maka perlu tindakan medis yang serius. Biasanya, dalam kasus seperti ini, seorang dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi kulit tersebut. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menilai tingkat infeksi dan sejauh mana eksim telah berkembang. Setelah diagnosis, dokter akan meresepkan antibiotik yang tepat, baik dalam bentuk oral (tablet atau kapsul) atau topikal (krim atau salep), tergantung pada keparahan infeksi.

 

7. Imunomodulator sistemik

Imunomodulator sistemik adalah jenis obat yang tersedia dalam beberapa bentuk serta metode yang berbeda, termasuk pil, cairan, atau melalui suntikan. Biasanya, obat ini ditujukan untuk individu yang menderita eksim dengan tingkat keparahan dari sedang hingga parah. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan obat ini jarang diresepkan oleh dokter.

Imunomodulator sistemik bekerja dengan cara yang agak tidak konvensional. Salah satu efek utamanya adalah melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang. Hal ini bertujuan untuk mengurangi reaksi berlebihan tubuh terhadap penyakit atau kondisi tertentu, seperti eksim. 

Penting untuk dicatat bahwa penggunaan imunomodulator sistemik biasanya hanya direkomendasikan untuk jangka waktu yang singkat. Ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan efek samping serius yang dapat timbul dari melemahkan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, penggunaan obat ini harus selalu sesuai dengan petunjuk dokter dan harus diawasi secara ketat selama pengobatannya.

Pastikan Anda memilih langkah awal penanganan eksim atau eczema dengan mengoleskan Safe Care Skin Care Balm, untuk meredakan eksim atau eczema agar cepat sembuh.

Tulis Komentar

Login dahulu untuk membuat komentar

Komentar

Belum ada komentar