Ketahui Penyebab Tenggorokan Terasa Mengganjal

Sabtu, 23 September 2023 | Safecare Admin



penyebab-tenggorokan-terasa-mengganjal

Tenggorokan yang terasa mengganjal adalah gejala yang umum dialami oleh banyak orang, dan seringkali dapat menjadi sangat mengganggu. Meskipun tidak selalu merupakan tanda penyakit serius, ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan hal ini terjadi. Untuk mengatasinya, penting untuk memahami penyebab mengapa tenggorokan Anda bisa seperti itu, apakah habis mengonsumsi sesuatu, ada gejala penyakit, atau kemasukan benda asing.

 

1. Terdapat Infeksi Bakteri

Tenggorokan yang terasa mengganjal atau sakit sering kali disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi ini dapat disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes, yang dikenal sebagai streptokokus grup A.

Ketika bakteri ini menginfeksi tenggorokan Anda, gejala yang mungkin Anda alami meliputi sakit tenggorokan yang parah, kesulitan menelan, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Gejala-gejala ini dapat menciptakan sensasi tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari Anda seperti makan atau berbicara. Selain itu, infeksi bakteri tenggorokan dapat menyebabkan demam, rasa tidak enak badan, dan juga sakit kepala.

Jenis infeksi seperti ini biasanya memerlukan perawatan medis, terutama jika disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes tersebut. Dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi dan mengurangi gejala lanjutan. Selalu ikuti instruksi dokter, bahkan jika gejalanya sudah membaik, untuk memastikan bakteri penyebab infeksi benar-benar hilang.

 

2. Reaksi Alergi

Reaksi alergi dapat menjadi salah satu penyebab tenggorokan terasa tertutup atau mengganjal. Ini biasanya disebabkan oleh pembengkakan pada jaringan tenggorokan akibat reaksi terhadap zat tertentu. Reaksi alergi ini bisa terjadi karena tubuh menganggap zat tersebut sebagai ancaman, meskipun zat tersebut sebenarnya tidak berbahaya.

Dilansir dari Mayo Clinic, berbagai reaksi alergi terhadap serbuk sari, bulu hewan, debu, atau alergen lainnya, ketika tubuh terpapar akan diidentifikasi sebagai ancaman, sistem kekebalan tubuh melepaskan histamin dan zat kimia lainnya untuk melawan zat tersebut. Ini dapat menyebabkan pembengkakan pada jaringan tenggorokan dan saluran pernapasan, yang kemudian dapat menyebabkan rasa sesak atau mengganjal di tenggorokan.

 

3. Adanya Iritasi Pada Tenggorokan

Ketika tenggorokan mengalami iritasi, selaput lendir di daerah tersebut dapat membengkak dan meradang sebagai respons tubuh terhadap rangsangan atau agresi. Pembengkakan ini dapat menyebabkan perubahan pada struktur fisik tenggorokan, sehingga terasa adanya hambatan atau gangguan saat menelan atau berbicara. Hal ini disebabkan selaput lendir tenggorokan merespons iritasi dengan meningkatkan produksi lendir. Lendir ini dapat menjadi lebih tebal atau lebih banyak daripada biasanya.

Mekanisme ini merupakan cara alami tubuh untuk mencoba membersihkan atau mengeluarkan zat yang ada dalam tenggorokan yang dianggap sebagai ancaman atau iritan. Ketika tenggorokan merasa teriritasi, saraf-saraf sensitif di sekitar daerah tersebut merespons rangsangan dengan mengirimkan sinyal ke otak. Otak kemudian memproses sinyal ini dan menghasilkan respons dalam bentuk perasaan ingin batuk atau bersin.

Perasaan ingin batuk adalah upaya tubuh untuk membersihkan tenggorokan dari benda asing atau iritan yang bisa mengganggu fungsi pernapasan. Saat kita batuk, otot-otot di sekitar tenggorokan dan dada berkontraksi dengan kuat, sehingga udara dikeluarkan dengan kecepatan tinggi untuk mengusir zat iritan tersebut. Ini adalah respons alami yang penting untuk menjaga saluran pernapasan kita tetap bersih dan bebas dari gangguan. Demikian pula, perasaan ingin bersin juga adalah cara tubuh untuk mengeluarkan iritan atau benda asing dari saluran pernapasan atas. Ketika kita bersin, udara dikeluarkan dengan kuat melalui hidung untuk mengusir zat yang mengganggu, seperti debu atau alergen.

 

4. Terdapat Luka di Dalam Tenggorokan

Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan cedera pada tenggorokan, dan salah satunya adalah ketika seseorang tidak sengaja menelan duri ikan. Kondisi semacam ini mampu menjadi pemicu dari ganjalan di dalam tenggorokan. Selain itu, terdapat berbagai faktor lain yang mungkin juga berperan dalam timbulnya masalah pada tenggorokan seseorang. Misalnya, tersedak makanan padat seperti asap kerupuk atau buah-buahan  dapat mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan peradangan.

 

5. Indikasi Penyakit Lambung

Tenggorokan yang terasa mengganjal bisa jadi merupakan gejala dari penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD), sebuah kondisi medis yang memengaruhi sistem pencernaan. GERD terjadi ketika asam lambung yang seharusnya tetap di perut naik kembali ke kerongkongan atau esofagus. Ini adalah masalah yang serius yang dapat menyebabkan sejumlah komplikasi lanjutan jika tidak diatasi dengan baik.

Ketika asam lambung naik ke esofagus, yang seharusnya memiliki peran sebagai saluran yang menghubungkan mulut dengan perut, lapisan dinding esofagus akan mengalami iritasi. Iritasi ini bisa menyebabkan ketidak-nyaman dan bisa mengakibatkan berbagai gejala lain, termasuk tenggorokan terasa  mengganjal dan sesak. Gejala ini seringkali lebih parah saat berbaring atau saat berada dalam posisi miring setelah makan.

Penyebab terjadinya GERD adalah kurangnya kontrol pada otot yang disebut sfingter esofagus bawah. Sfingter ini seharusnya berfungsi sebagai katup yang mencegah asam lambung naik kembali ke esofagus. Namun, pada orang dengan gejala ini, sfingter ini dapat melemah atau tidak berfungsi dengan baik, memungkinkan asam lambung untuk mengalir kembali ke esofagus.

Kondisi GERD adalah masalah umum dan dapat memengaruhi banyak orang, terutama mereka yang memiliki faktor risiko seperti obesitas, merokok, mengonsumsi makanan pedas, atau makan dalam porsi terlalu berlebihan. Selain itu juga, kehamilan, gejala penyakit lain seperti hernia diafragma, dan beberapa jenis makanan dan minuman tertentu dapat memicu atau memperburuk gejala GERD.

 

6. Stress

Meskipun gejala tenggorokan yang mengganjal biasanya lebih terkait dengan masalah fisik seperti infeksi tenggorokan atau iritasi, stres juga dapat memengaruhi  dan menginduksi gejala seperti sensasi tenggorokan yang terasa mengganjal. Stress dapat menyebabkan penegangan otot di berbagai bagian tubuh, termasuk leher dan tenggorokan. Ketegangan otot ini dapat membuat tenggorokan terasa ketat dan mengganggu. Terutama bagi mereka yang cenderung menahan stres di leher dan bahu, gejala ini bisa menjadi lebih nyata.

Selain itu, Banyak orang cenderung merokok atau minum alkohol lebih banyak saat mereka stres. Kedua kebiasaan ini dapat merusak tenggorokan dan menyebabkan sensasi mengganjal. Hal itu dapat mempengaruhi sistem pencernaan dan memicu refluks asam lambung. Refluks asam lambung dapat menghasilkan iritasi pada tenggorokan dan menyebabkan sensasi tenggorokan yang terasa mengganjal atau nyeri.

 

7. Salah Makan

Ketika seseorang tidak mengunyah makanan dengan baik atau makan dengan terlalu cepat, ada risiko makanan berpotensi tertelan dengan tidak benar. Ini berarti makanan bisa masuk ke saluran pernapasan atau terjebak di tenggorokan, yang dapat menyebabkan sensasi tenggorokan yang mengganjal. 

Makanan yang memiliki tekstur keras, seperti daging yang tidak cukup lembut atau makanan yang terlalu besar, lebih mungkin untuk menyebabkan masalah makanan tersangkut di tenggorokan.Ketika makanan terjebak di tenggorokan atau masuk ke saluran pernapasan, ini dapat menjadi kondisi serius yang memerlukan pertolongan medis segera. Makanan yang tertelan dengan tidak benar dapat mengakibatkan aspirasi, yaitu masuknya makanan atau cairan ke dalam paru-paru, yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru dan masalah pernapasan lainnya.

Tulis Komentar

Login dahulu untuk membuat komentar

Komentar

Belum ada komentar